Bencana alam yang melanda Saudara-Saudara Kita beberapa waktu lalu, baik di Lombok maupun di Palu, telah mengetuk hati semua elemen masyarakat Indonesia. Tak terkecuali, Korps Alumni Pendidikan Perwira Pelayaran Semarang (KAP3B Semarang) atau yang anggotanya dikenal dengan ikon “Bedjaner’s”, sebagai bagian elemen Bangsa ini.
Ya, sebagai reaksi sosial atas kejadian bencana di Lombok, NTB, KAP3B Semarang langsung tegerak untuk membuka program Pundi Amal Peduli Bencana Lombok. Satu persatu, mengalir aksi peduli para Bedjaner’s dengan merogoh kocek untuk mengisi pundi yang dikoordinir oleh DPP KAP3B Semarang, Cq. Bidang Sosial. Pun juga ada, secara spontanitas, Bedjaner’s terdekat, seperti di Banyuwangi melakukan aksi mengirim bantuan tanggap darurat untuk Lombok.
Belum hilang duka Lombok, bencana alam lebih besar melanda Saudara-Saudara Kita di Palu dan Donggala. Kita tahu, di sini lebih dahsyat karena gempa diikuti tsunami dan tanah amblas.
Mengingat ada sejumah personil Bedjaner’s dan Keluarganya tinggal di Palu dan Donggala, maka Bidang Sosial DPP KAP3B Semarang melebarkan sayap dan lebih intens untuk melakukan aksi Peduli Tanggap Darurat. Pundi Amal Peduli Bencana dikembangkan untuk peduli Palu & Donggala dan terus mengalir terisi dari aksi Alumni Singosari (Bedjaner’s).
Di bawah koordinasi Pusat (DPP KAP3B Semarang) dengan Tim Teknis Bidang Sosial Farid M,-32 dan Tim Aksi Tanggap Darurat dari Balikpapan di bawah komando Nanang Fattah -32 langsung “Cancut Taliwondo” (aksi gerak cepat) menyiapkan bantuan tanggap darurat dan mengatur strategi untuk pengiriman ke Palu sekaligus mencari titik Korban gempa dan yang diutamakan adalah Anggota Bedjaner’s .
Berkat kesigapan dan kerja keras, akhirnya dapat mengirimkan bantuan menemukan titik di maksud, yakni antara lain Ismiralda-28 yang tinggal di Palu. Setelah menemukan, Tim memuji syukur lantaran yang dicari telah ketemu.
Luar biasa, Ismiralda-28 setelah ditemukan keberadaannya, langsung turut “nyengkuyung” (pro aktif) menyalurkan bantuan tanggap darurat itu di sana
Tim yang beraksi mengawal dan mendistribusikan bantuan di Palu antara lain Ludy 45, Fernando 45, Aji Setiawan 45, Dedyanto Piliang 31, Kompol Sukoco 33, Kompol NurSapto 35, Kompol Carito 36.
Selain distribusi bantuan logsitik tanggap darurat, Tim Bedjaner’s Peduli Bencana di Palu juga kerja keras tak kenal lelah untuk mencari keberadaan Catur-45, yang sampai saat ini masih dalam pencarian.
Ketua Umum DPP KAP3B Semarang , Toto Sugianto, sangat memberikan apresiasi yang sangat tinggi atas kerja keras Tim Peduli Palu.
“'Tim Peduli Palu' yang tidak Kami sebutkan satu-persatu khususnya para Relawan, Yunior semua memang luar biasa...... dengan semangat Korps menempatkan sisi kemanusiaan di atas kepentingan individualis demi membantu sesama khususnya kepada keluarga besar Korps. Meninggalkan kenyamanan sehari-hari, menyisihkan uang belanja untuk donasi, mengorbankan waktu, tenaga dan pemikiran, untuk membantu sekuat sekemampuan diri, menyatu dalam kepahitan dan kepedihan korban bencana, hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah dan tidak setiap orang mau melakukannya,” kata Toto Sugianto dalam apresiasinya via WA.
Tak ketinggalan, Sekjen DPP KAP3B Semarang, Kol. I Dewa Putu GS. yang selama aksi peduli turut mengawal dan mengatur strategi untuk Peduli Bencana Palu, memberikan apresiasi dan “angkat topi” bagi Tim inti Peduli Palu tersebut.
Saat ini, untuk sementara pengiriman bantuan dihentikan sementara mengikuti program Tanggap Darurat Nasional yang dicanangkan oleh pemerintah. Sewaktu-waktu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan, maka Tim Peduli KAP3B Semarang siap kembali beraksi. BRAVO TIM BEDJANER’S PEDULI BENCANA…
*News/Habib