Bagi Toto Sugianto, baik secara pribadi maupun Almamater, sosok Pak Bedjan benar-benar menjadi sebuah bagian dari sejarah hidup dalam proses perjalanan pendidikan Alumni P3B Singosari Semarang. Hal ini tentu saja juga dirasakan oleh Alumni lainnya yang merasakan pahit manisnya saat ditangani Pak Bedjan. Maka tak heran, di sela-sela acara pemberian Kuliah Umum untuk CaTar di Kampus PIP Semarang, Toto Sugianto tak menyia-nyiakan peluang yang ada.
Dari Bandara Udara Ahmad Yani Semarang, Toto Sugianto yang memang sudah ditunggu oleh “Sohib” Sedulur Sepuluh yakni Agusthinus Botha-10 tidak langsung ke Kampus namun mencari jejak Alumni Teguh Irianto -12 yang sedang sakit untuk keperluan bezuk, namun belum bisa menemukan karena sudah pindah alamat. Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan ke Rumah Pak Bedjan di Perumahan Tlogosari untuk sekedar silaturahmi dengan sosok yang namanya telah terpatri dan menjadi icon Alumni Singosari. Di rumah Pak Bedjan ini, selain Mr. Botha-10, turut bergabung juga personil Sedulur Sepuluh yang ada di Semarang yakni Sukari dan Pramono Supangkat.
Kondisi Pak Bedjan yang begitu nampak sehat untuk seumurannya yang sudah 78 tahun, Toto Sugianto tampak senang melihatnya dan sesekali memberikan apresiasi dan doa agar tetap sehat dan semangat.
Setelah bercengkerama cukup lama yang diwarnai canda tawa, dan bahkan sesekali Botha-10 berani lebih mencairkan suasana dengan joke-joke khasnya membuat Pak Bedjan hanya ketawa-ketawa saja. (Mungkin dalam benak hati Botha-10 berkata kapan lagi bisa “ngledek” Pak Bedjan, kalau dulu saat di Kampus mana berani…?). Selanjutnya “Delegasi Kecil” langsung berpamitan kepada Pak Bedjan dengan ditandai doa agar tetap diberikan kesehatan dan juga menyerahkan “Tali asih”.
*News